Hana Fauzia

man jadda wa jadda ;)

Jumat, 22 Maret 2013

Gizi Seimbang untuk Anak Pra-Sekolah



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bab ini secara khusus membahas beberapa aspek yang berkaitan dengan gizi anak usia prasekolah. Agar dapat menentukan makanan yang tepat untuk seorang anak, perlu diketahui mengenai keadaan seorang anak. Seorang anak usia prasekolah sedang mengalami masa tumbuh kembang yang amat pesat. Pada masa ini, proses perubahan fisik, emosi, dan sosial anak berlangsung dengan cepat. Proses ini dipengaruhi oleh berbagai faktor dari diri anak sendiri maupun lingkungannya. Tumbuh kembang anak usia prasekolah ini dapat dipantau melalui pengukuran fisiknya dan melalui pengamatan sikap atau perilaku anak. Secara Nasional telah ditetapkan standar ukuran fisik maupun perkembangan emosi dan perilaku seorang anak usia prasekolah yang diperoleh melalui kuesioner atau instrument lain untuk digambarkan pada suatu kartu seperti Kartu Menuju Sehat (KMS) sehingga dapat diperoleh gambaran kondisi anak tersebut.
Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari berperan besar untuk kehidupan anak tersebut. Untuk dapat memenuhi dengan baik dan cukup, ternyata ada beberapa masalah yang berkaitan dengan konsumsi zat gizi untuk anak prasekolah. Contoh masalah gizi masyarakat mencakup berbagai defisiensi zat gizi atau zat makanan. Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi zat gizi tersebut yang berakibat pada berbagai aspek fisik maupun mental. Masalah ini dapat ditanggulangi secara cepat, jangka pendek, dan jangka panjang serta dapat dicegah oleh masyarakat sendiri sesuai dengan klasifikasi dampak defisiensi zat gizi antara lain melalui pengaturan makan yang benar.
Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Makanan yang dikonsumsi beragam jenis dengan berbagai cara pengolahannya. Di masyarakat dikenal pola makan atau kebiasaan makan yang ada pada masyarakat dimana seorang anak hidup. Pola makan kelompok masyarakat tertentu juga menjadi pola makan anak. Pola makan mempengaruhi penyusunan menu. Seorang anak dapat memiliki kebiasaan makan dan selera makan, yang terbentuk dari kebiasaan dalam masyarakatnya. Jika menyusun hidangan untuk anak, hal ini perlu diperhatikan disamping kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan bertumbuh kembang. Kecukupan zat gizi ini berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan anak, maka pengetahuan dan kemampuan mengelola makanan sehat untuk anak adalah suatu hal yang amat penting.
B.     Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan menu seimbang dan anak pra sekolah ?
2.      Apa tujuan pemberian menu seimbang untuk anak pra sekolah ?
3.      Apa saja masalah makan untuk anak pra sekolah ?
4.      Bagaimana cara untuk mengatasi masalah tersebut ?
5.      Bagaimana cara menyusun menu seimbang untuk anak pra sekolah ?
C.     Tujuan
1.      Mahasiswa mampu mengetahui pengertian menu seimbang dan pengertian anak pra sekolah.
2.      Mahasiswa mampu mengetahui tujuan pemberian menu seimbang untuk anak pra sekolah.
3.      Mahasiswa mampu mengetahui masalah makan untuk anak pra sekolah.
4.      Mahasiswa mampu mengetahui cara untuk mengatasi masalah tersebut.
5.      Mahasiswa mampu mengetahui cara menyusun menu seimbang untuk anak pra sekolah.
D.    Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini ditulis secara metode pustaka yaitu metode yang dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan buku.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN
ac. Umumnya di Indonesia anak prasekolah mengikuti program Tempat Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB) dan program Taman Kanak-kanak (TK). Pada usia ini, anak perlu asupan makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi yang cukup, sehingga orang tua perlu mengetahui menu-menu seimbang yang dapat memenuhi kebutuhan gizi anaknya. Sedangkan menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan

B.     Tujuan pemberian nutrisi yang seimbang pada anak pra sekolah.
Masa prasekolah merupakan bagian dari masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak meliputi masa kanak-kanak awal dan masa kanak-kanak akhir. Masa prasekolah adalah masa peralihan antara masa bayi dan masa anak sekolah.  Anak pada usia ini dalam menjalani tumbuh kembangnya membutuhkan zat gizi yang esensial mencakup protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air yang harus dikonsumsi secara seimbang.
Kebutuhan pada anak usia ini memerlukan kalori sebesar 50 kkal per kg berat badan.
Anak-anak disetiap tahapan usia membutuhkan penanganan berbeda seiring dengan pertumbuhannya. Hal ini disebabkan oleh  pada setiap tahapan pertumbuhan, karakter anak  berbeda-beda. Sehingga, penyesuaian kebutuhan anak disetiap tahapan usia sangat penting guna menghadirkan pertumbuhan optimal.
Umur 4-6 tahun
Ciri-ciri anak pada usia ini yaitu :
a.       Pada usia ini anak bersifat konsumen aktif, yaitu mereka telah dapat memilih makanan yang disukai.
b.      Kepada mereka telah dapat diberikan pendidikan gizi baik dirumah maupun sekolah.
c.       Kebiasaan yang baik sudah harus ditanamkan.
Berdasarkan gambaran tersebut, adapun tujuan pemberian nutrisi pada usia 4-6 tahun adalah :
a.       untuk membangun tubuh/ memelihara dan memperbaiki bagian-bagian tubuh yang rusak (zat pembangun; misalnya protein, mineral, dan air)
b.      untuk memberi tenaga (zat tenaga; misalnya lemak, karbohidrat, dan protein)
c.       untuk mengatur pekerjaan tubuh (zat pengatur; misalnya vitamin, air, dan mineral).



C.     MASALAH MAKAN PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH
Anak-anak pra-sekolah sering dianggap sedang memasuki fasejohnny won’t eat. Anak seusia ini banyak melakukan aktivitas fisik (bermain dan lari-lari kesana- kemari). Sehingga harus lebih banyak mengasup makanan. Sedangkan masalah makan  pada anak pada umumnya adalah masalah kesulitan makanan, kesulitan makan anak yaitu kurangnya nafsu makan.Kesulitan  makan juga timbul jika alat pencernaan  mengalami kelainan maupun bila  reflex-refleks yang berhubungan dengan makan terganggu. Permasalahan pada usia TK (prasekolah) adalah bahwa pada usia ini seorang anak merupakan golongan konsumen pasif yaitu belum dapat mengambil dan memilih makanan sendiri. Mereka juga masih sukar diberikan pengertian tentang m akan disamping kemampuan menerima berbagi  jenis makanan juga masih terbatas. Dikaitkan dengan kesehatan, maka diusia ini anak amat rentan terhadap berbagai penyakit infeksi terutama apabila kondisinya kurang gizi.
Ada beberapa pendapat mengenai penyebab kesulitan makan anak, menurut Palmer dan Horn yang dikemukakan Samsuddin (1985) antara lain adalah :
1.      Kelainan neuro-motorik
Kelainan neuro-motorik berupa retardasi mental, kelainan otot, inkoordinasi alat-alat tubuh, kelainan esophagus (saluran menelan) dan lainnya.
2.      Kelainan kongenital
Kelainan ini mencakup kelainan yang berhubungan dengan alat pencernaan seperti lidah, saluran pencernaan, menyebabkan anak mengalami kesulitan untuk makan atau menimbulkan muntah-muntah.
3.      Kelainan gigi-geligi
Kerusakan pada gigi atau ketidaksempurnaan gigi yaitu tanggal, akan menyulitkan anak mengunyah atau mengigit makanan dan anak merasa sakit pada giginya sehingga segan makan.
4.      Penyakit infeksi akut dan menahun
Pada infeksi akut saluran nafas bagian atas, sering menimbulkan kurang nafsu makan (anoreksia) dan sulit menelan. Infeksi ini mempersukar anak untuk menerima makanan.
5.      Defisiensi nutrien/gizi
Defisiensi golongan yang pokok seperti kalori dan protein menimbulkan gejala anoreksia karena produksi enzim pencernaan dan asam lambung yang kurang dan anak dalam keadaan apatis.
6.      Kelainan psikologik
Disebabkan kekeliruan pengelolaan orang tua dalam hal mengatur makan anaknya.

D.    UPAYA MENGATASI MASALAH MAKAN PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH
Akibat dari kesulitan makan akan berpengaruh terhadap gizi seorang anak. Upaya untuk mengatasi kesulitan makan adalah menghilangkan penyebab kesulitan makan. Secara garis besar dapat dilakukan upaya dietetik dan upaya psikologik.
1.      Upaya dietetik
Upaya ini berhubungan dengan pengaturan makanan yaitu merancang makanan. Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan  dalam pengaturan makanan ialah :
a.              Umur dan berat badan anak
b.              Keadaan penyakit anak
c.              Keadaan alat penerima makanan : mulut, gigi, usus, dsb
d.             Kebiasaan makan, selera, kesukaan, aneka ragam atau variasi hidangan
e.              Penerimaan dan toleransi anak terhadap makan yang diberikan
Bila menemui kesulitan untuk mengenal menu sehat seimbang dapat meminta bantuan atau berkonsultasi dengan ahi gizi. Dengan bantuan seorang ahli gizi dapat dirancang makanan anak yang memenuhi persyaratan :
a.       Jumlah kebutuhan setiap nutrien disesuaikan dengan daftar kebutuhan nutrien dan besarnya makanan.
b.      Jenis bahan makanan yang akan dipilih untuk menterjemahkan nutrien yag diperlukan dengna menggunakan daftar komposisi bahan makanan berbagai macam bahan makanan.
c.       Bentuk makanan yang akan diberikan yaitu dalam bentuk biasa, lunak, saring atau cair.
d.      Jadwal waktu makan dalam sehari
e.       Cara pemberian makanan dengan cara biasa atau memakai alat


2.      Upaya psikologik
Adalah upaya yang dilakuka orang tua dalam mengelola dan mengatur makan anak. Dapat dilakukan dengan cara antara lain :
a.       Hubungan emosional antara anak dan ibu hendaknya baik. Ibu perlu sabar, tenang,dan tekun.
b.      Adakan suasana makan yang menyenangkan anak,bersih dan berikan pujian apabila anak melakukan cara makan dengna baik serta cukup makan.
c.       Gunakan alat makan yang menarik, disukai anak dan sesuai dengan kondisi anak sehingga memudahkan anak untuk makan.
d.      Orang tua hendaknya memperhatikan porsi yang pantas untuk anak dengan cara, memberi porsi makan yang sekiranya anak tersebut dapat menghabiskannya, serta memberi pujian pada anak karena dapat menghabiskan makanannya.
e.       Memberikan makanan-makanan baru ketika anak sedang lapar untuk meningkatkan variasi selera makannya.
f.       Jangan terlalu memaksakan satu jenis makanan yang anak tidak suka.

E.     KEBUTUHAN ENERGI UNTUK ANAK PRA-SEKOLAH
1.      KALORI
Kalori merupakan satuan panas dalm proses metabolisme dan dipakai untuk menyatakan besarnya energi yang terkandung dalam bahan makanan. Sewaktu laju pertumbuhan menurun pada masa pra-sekolah kebutuhan kalori per kg tidak setinggi pada waktu masa bayi dan nafsu makannya jua menurun. Kebutan kalori anak pra-sekolah adalah 80 kkal/kg BB/hari.
2.      PROTEIN
Keperluan protein untuk anak pra-sekolah adalah 1,5 g/kg BB/hari.
Sumber makanan dari : telur, ayam, bebek, daging, jeroan, ikan, ikan laut, ikan air tawar, udang, susu, keju, sereal, kacang-kacangan, kacang tanah, kacang kedelai, tahu, tempe, jagung, beras, gandum.
3.      KARBOHIDRAT
Kebutuhan makanan yang berimbang 50% berasal dari karbohidrat.
Sumber makanannya :susu, tepung, ubi, singkong, sagu, sereal, beras, jagung, gandum, buah, jajanan, sirup, kue, sayur.

4.      LEMAK
Kebutuhan makanan yang berimbang 35% berasal dari lemak.
Sumber makanannya : susu, keju, kuning telur, mentega, margarin, minyak nabati, kacang tanah, daging, jeroan, otak, ikan.

5.      CAIRAN
Keperluan anak balita berkisar antara 100-125 ml/kg BB/hari atau sebanyak 1150-1800 ml/hari.

6.      VITAMIN A ATAU RETINOL
Kebutuhan vitamin A anak balita adalah 800ng RE/hari.
Sumber makanan : hati, minyak ikan, susu, produk kemasan susu, ikan air tawar, kuning telur, mentega, sayur dan buah berwarna hijau, kuning dan merah.

7.      TIAMIN
Kebutuhan tiamin anak balita adalah 0,5-0,6 mg/hari.
Sumber makanan : hati, daging, susu, kuning telur, sereal, beras, setengah giling, gandum, kacang-kacangan dan sayuran.
8.      RIBOFLAVIN
Kebutuhan riboflavin anak balita adalah 0,8 mg/hari.
Sumber makanan : susu, keji, hati, jeroan, daging, telur, ikan, sayur berdaun hijau.

9.      NIASIN
Kebutuhan niasin anak balita adalah 13 mg/hari.
Sumbemakanan : daging, ikan, ayam, hati, sereal, sayuran berwarna hijau dan kacang tanah.

F.      Cara Menyusun Menu Seimbang untuk Anak Prasekolah
Anak usia pra-sekolah masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, untuk itu berikan nutrisi yang sehat dan seimbang serta harus ditunjang dengan rangsangan lebih baik. Apabila kegemukan, jangan berikan diet yang ketat, namun jika asupan gizi kurang, buatlah suasana makan menjadi menyenangkan.

Tabel I. Makanan panduan untuk anak pra sekolah
Kelompok makanan
Disarankan porsi harian
Disarankan melayani ukuran
Sayur-sayuran berdaun hijau gelap, kuning, kacang kering dan kacang polong, dan sayuran-sayuran lainnya
3-5 porsi
Sertakan semua jenis secara teratur. Sering sajikan sayuran hijau tua. Sajikan kacang kering dan kacang polong yang dimasak dalam beberapa kali seminggu
¼ cangkir sayuran yang dimasak
¼ cangkir sayuran mentah cincang
½ cangkir sayuran mentah berdaun seperti seperti daun selada atau bayem
Buah-buahan
Sertakan buah-buahan atau jus pada mereka secara teratur
2-4 porsi
½ buah utuh seperti pisang, apel, jeruk atau irisan melon
½ cangkir jus
¼ cangkir dimasak atau buah kalengan
¼ cangkir kismis
Sereal, nasi dan pasta
6-11 porsi
Termasuk beberapa porsi produk gandum harian
½ potong roti
½ roll, biskuit atau muffin
4 kerupuk, biskuit asin
¼ cangkir dimasak sereal, nasi atau pasta
1/3 cangkir siap untuk makan sereal kering
¼ dari camgkir untuk dimasal sereal panas
Susu, yogurt dan keju
4 porsi
½ cangkir susu atau yogurt
¾ ons keju alami
½ ons keju diproses
Daging unggas, ikan, kacang kering dan kacang polong, telur dan kacang-kacangan
3-5 porsi
1 ons daging dimasak
Unggas atau ikan
½ telur
½ cangkir kacang masak
2 sendok makan selai kacang



BAB III
PENUTUP
 3.1 Simpulan
Dari uraian yang telah dibahas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa masa prasekolah adalah masa peralihan antara masa bayi dan masa anak sekolah.  Anak pada usia ini dalam menjalani tumbuh kembangnya membutuhkan zat gizi yang esensial mencakup protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air yang harus dikonsumsi secara seimbang. Kebutuhan pada anak usia ini memerlukan kalori sebesar 50 kkal per kg berat badan. Anak-anak disetiap tahapan usia membutuhkan penanganan berbeda seiring dengan pertumbuhannya. Hal ini disebabkan oleh  pada setiap tahapan pertumbuhan, karakter anak  berbeda-beda. Sehingga, penyesuaian kebutuhan anak disetiap tahapan usia sangat penting untuk mencapai pertumbuhan optimal.
 3.2 Saran
Dari kesimpulan diatas, adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis yaitu sebagai berikut.
1.      Orang tua harus memberikan nutrisi yang cukup dan seimbang kepada anaknya ketika berusia 1-6 tahun.
2.      Orang tua harus mampu menyusun menu seimbang untuk anaknya.

DAFTAR PUSTAKA
1.      Almatsier, sunita. Susirah sotardjo. Moerijanti soekarti. 2011. Gizi seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
2.      Boediman, Dradjat. 2009. Sehat Bersama Gizi. Jakarta : CV. Sangung Seto.
3.      Khomsan, Ali. 2004. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
4.      Purwitasari, Desi. Dwi Maryanti. 2009. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi Yogyakarta : Nuha Medika.
5.      Santoro, Soegeng, Anne Lies Ranti. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.